Home » Berita » Reklamasi Pantai dan Ancaman Nyata terhadap Lingkungan

Reklamasi Pantai dan Ancaman Nyata terhadap Lingkungan

Redaksi 12 Jul 2025 109

Jakarta,Vokalpublika.com – Pantai Reklamasi, yang kerap dipromosikan sebagai solusi keterbatasan lahan di kota-kota pesisir seperti Jakarta dan Batam, kini menjadi sorotan karena dampak lingkungannya semakin terasa. Proses ini dilakukan dengan menimbun wilayah laut menggunakan material seperti pasir, tanah, atau batu, untuk menciptakan daratan baru yang digunakan untuk pembangunan kawasan industri, pelabuhan, organisasi, hingga ruang publik.

Namun, di balik gegap gempita pembangunan dan nilai investasi yang menjanjikan, reklamasi menyimpan potensi kerusakan lingkungan yang serius. Para ahli lingkungan dan aktivis masyarakat sipil mulai bersuara lantang, mengingatkan bahwa reklamasi bukan tanpa risiko.

Ekosistem Laut Terganggu

Salah satu dampak paling mencolok dari reklamasi pantai adalah rusaknya ekosistem laut. Proses penimbunan tak jarang menghancurkan habitat alami seperti terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove yang menjadi rumah bagi ribuan spesies laut.

“Ekosistem pantai seperti mangrove, terumbu karang, dan padang lamun memiliki peran vital sebagai pelindung alami garis pantai. Bila dirusak oleh reklamasi, maka kerugian ekologisnya sangat besar dan sulit dipulihkan,”
— Dr. Supriharyono, Pakar Ekologi Pesisir Universitas Diponegoro.

Terumbu karang, misalnya, tidak hanya menjadi tempat hidup ikan, tetapi juga berperan menjaga keseimbangan rantai makanan di laut. Kerusakan ekosistem ini bisa berdampak panjang terhadap keberlanjutan hidup laut dan ekonomi masyarakat pesisir.

Baca juga:  Kasus Penganiayaan di Warung Karaoke, Pelaku Gunakan Asbak dan Batu Bata

Meningkatnya Erosi dan Risiko Banjir

Tanah hasil reklamasi umumnya tidak bertentangan dengan tanah alami. Akibatnya, wilayah ini lebih rentan terhadap abrasi dan erosi yang dipicu oleh arus laut dan angin kencang. Perubahan pola arus juga mengganggu sistem drainase alami, memperbesar potensi banjir rob yang sering terjadi di kota-kota pesisir.

“Reklamasi yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan akan merusak ekosistem pesisir dan memperburuk kualitas hidup masyarakat sekitar,”
— Prof. Dr. Emil Salim, Ahli Lingkungan Hidup.

Nelayan Merugi, Kehidupan Sosial Terganggu

Baca juga:  Batam Diguncang Dugaan Kartel Beras: Gudang Sekupang Dikendalikan Tenggo Nagoya (TN)

Tak hanya merusak lingkungan, reklamasi juga berdampak langsung terhadap kehidupan sosial, terutama komunitas nelayan. Wilayah tangkap yang dulunya terbuka kini tertutup atau tercemar. Banyak nelayan yang harus melaut lebih jauh, menambah biaya operasional dan menghadapi hasil tangkapan yang menurun drastis.

“Reklamasi sering kali dilakukan demi kepentingan ekonomi jangka pendek, tetapi mengabaikan keberlanjutan lingkungan dan hak masyarakat adat atau nelayan,”
— Muhammad Teguh Surya, Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan.

Ketimpangan sosial pun muncul. Mereka yang selama ini menggantungkan hidup dari laut terpaksa menghadapi ketidakpastian ekonomi dan penggusuran ruang hidup.

Perlu Pengawasan dan Prinsip Keberlanjutan

Reklamasi sejatinya bukan hal yang sepenuhnya dilarang. Namun, proyek semacam ini harus disusun berdasarkan kajian lingkungan yang komprehensif, melibatkan masyarakat lokal, dan memperhatikan daya dukung ekologi.

“Reklamasi bisa dilakukan, tapi harus berbasis pada prinsip pembangunan berkelanjutan dan memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial secara menyeluruh,”
— Prof. Rokhmin Dahuri, Guru Besar IPB dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kesimpulan: Reklamasi Bukan Solusi Instan

Baca juga:  Dua Kadis Mundur, Projo Karimun : Bukti Lemahnya Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karimun

Jika dikelola dengan prinsip kehati-hatian, reklamasi dapat menjadi bagian dari solusi pembangunan. Namun jika hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek tanpa memperhitungkan kerugian ekologis dan sosial, maka hasilnya justru bencana lingkungan yang mahal harganya.

Reklamasi pantai bukan sekadar proyek pembangunan. Ia adalah pertaruhan terhadap masa depan ekosistem dan masyarakat pesisir. Sudah saatnya reklamasi dilakukan dengan pendekatan berakhir, bukan semata-mata ambisi ekonomi suatu saat.

Oleh: Henny Esther Sompotan

Kurs Rupiah Hari Ini
Kurs Rupiah Hari Ini
Update nilai tukar beberapa mata uang
USD
USD
Beli
16.365,00
Jual
16.425,00
Sumber: BCA e-Rate (data dapat berubah)
Related post
Serasa Hukum Tak Lagi Bertaring di Jepara, Proyek Gardu Induk PLN Tetap Berjalan Meski Belum Ada Solusi

Alwi Assagaf

05 Oct 2025

Jepara, Vokalpublika.com – Aroma ketidakadilan dan lemahnya penegakan hukum kembali menyeruak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pasalnya, proyek pembangunan Gardu Induk PLN di Desa Tunggul Pandean, Kecamatan Nalumsari, yang tengah menjadi polemik antara warga dengan pihak pengembang, masih terus berjalan seperti biasa, meski belum ada keputusan hukum maupun solusi resmi dari pemerintah daerah 04/10/2025. Pantauan …

Kapolres Nganjuk Hadiri Upacara HUT TNI ke-80, Wujudkan Sinergi Forkopimda Lewat Kejutan Spesial

Redaksi

05 Oct 2025

Nganjuk, vokalpublika.com – Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. didampingi Wakapolres Nganjuk KOMPOL Andria Diana Putra, S.E., M.H. serta PJU Polres Nganjuk menghadiri upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), bertempat di Makodim 0810 Nganjuk, Minggu (5/10/2025). Kegiatan yang turut dihadiri oleh Forkopimda ini merupakan bentuk penghormatan dan …

PROJO Kepri : Di Usia ke-80, TNI Tetap Jadi Benteng Rakyat dan Penjaga Marwah Bangsa

Redaksi

05 Oct 2025

Batam,vokalpublika.com — Memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80 yang jatuh pada 5 Oktober 2025, DPD PROJO Kepulauan Riau menegaskan bahwa eksistensi TNI hingga hari ini adalah bukti nyata kokohnya pilar pertahanan dan keutuhan bangsa. Dengan mengusung tema nasional “TNI Prima – TNI Rakyat – Indonesia Maju,” PROJO Kepri menilai tema tersebut menggambarkan …

Kodim Pemalang Gelar Upacara Peringatan HUT ke-80 TNI Tahun 2025, TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju

Alwi Assagaf

05 Oct 2025

Pemalang, Vokalpublika.com – Kodim 0711/Pemalang Korem 071/Wijayakusuma menggelar upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2025, yang bertema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, di lapangan Makodim 0711/Pemalang, Jalan Brigjen Katamso Nomor 43, Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, pada Minggu (5/10/2025). Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0711/Pemalang …

Dunia Pendidikan di Pemalang Kembali Dihebohkan Dugaan Kongkalikong Surat Penawaran Sampul dan Map Raport

Alwi Assagaf

04 Oct 2025

Pemalang, Vokalpublika.com – Sebuah kasus dugaan kongkalikong surat sakti untuk meluluskan penawaran sampul dan map raport mencuat ke publik. Surat yang diduga berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang ini diduga digunakan untuk memuluskan praktik penjualan sampul dan map raport di sekolah-sekolah. Menurut sumber yang dekat dengan kasus ini, surat penawaran atau surat rekomendasi …

Dua Kadis Mundur, Projo Karimun : Bukti Lemahnya Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karimun

Redaksi

04 Oct 2025

Karimun, vokalpublika.com – Publik Karimun dikejutkan dengan mundurnya dua pejabat eselon II atau Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Karimun. Pejabat pertama adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Fajar Horison Abidin, yang baru sebulan dilantik pada 3 September 2025 lalu setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Baperlitbang. Disusul kemudian Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan …

Sumber Informasi Vokalpublika.com
x
x