Home » Berita » Dasco Usul Pemerintah Siapkan Operasi Militer Selamatkan WNI di Myanmar, Jika Diplomasi Gagal

Dasco Usul Pemerintah Siapkan Operasi Militer Selamatkan WNI di Myanmar, Jika Diplomasi Gagal

Redaksi 04 Jul 2025 53

Jakarta, Vokalpublika.com – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengeluarkan pernyataan mengejutkan sekaligus menggugah perhatian publik. Ia mengusulkan agar pemerintah Indonesia menyiapkan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagai opsi terakhir untuk menyelamatkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini ditahan oleh junta militer di Myanmar, jika jalur diplomasi gagal menghasilkan hasil.

Usulan itu muncul menyusul kasus penahanan seorang WNI berinisial AP, yang disebut-sebut sebagai seorang selebgram, oleh otoritas militer Myanmar pada Desember 2024. AP dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara oleh pengadilan militer Myanmar atas dugaan keterlibatannya dengan kelompok bersenjata yang dianggap membahayakan rezim junta.

“Jika jalur diplomasi sudah ditempuh secara maksimal namun tetap tidak berhasil, maka pemerintah perlu mempertimbangkan operasi militer selain perang. Ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang TNI Nomor 3 Tahun 2025,” kata Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen, Rabu (2/7).

UU TNI yang baru memang membuka ruang hukum bagi TNI untuk melakukan operasi militer non-perang demi melindungi kepentingan nasional, termasuk menyelamatkan WNI yang terancam di luar negeri.

Baca juga:  9 Putra-Putri Riau Lolos Seleksi Nasional Program Calon Da’i Muda 2025

Namun, Dasco menegaskan bahwa diplomasi tetap harus menjadi pilihan utama. Ia mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk memaksimalkan pendekatan melalui jalur diplomatik dan konsuler, termasuk melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.

“Kita harus tetap mendahulukan diplomasi. Tapi negara tidak boleh abai jika jalur itu buntu. Keselamatan WNI adalah tanggung jawab negara,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

Puan: Diplomasi Jadi Langkah Awal

Senada dengan Dasco, Ketua DPR RI Puan Maharani turut menekankan pentingnya upaya diplomatik dalam menangani kasus ini. “Kami mendorong pemerintah terus menjalin komunikasi diplomatik yang intensif, karena keselamatan WNI adalah prioritas,” ujar Puan dalam pernyataan terpisah.

Hingga kini, Kemlu RI telah mengirimkan nota diplomatik dan melakukan sejumlah langkah non-litigasi, termasuk pengajuan grasi kepada otoritas Myanmar. Pemerintah juga memberikan pendampingan hukum kepada AP selama proses persidangan.

Baca juga:  Mbah Maimoen Zubair Raih Penghargaan Adiluhung, Taj Yasin: Semasa Hidupnya Beliau Sangat Peduli Akan Keutuhan Bangsa

Meski begitu, kondisi Myanmar yang masih dilanda konflik sipil dan pemerintahan militer yang represif membuat ruang gerak diplomatik menjadi tantangan tersendiri.

Pengamat: Usulan OMSP Harus Dikaji Cermat

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Dr. Reza Pohan, menilai usulan OMSP sebagai bentuk tekanan diplomatik dan pernyataan bahwa Indonesia tidak tinggal diam jika warganya terancam di luar negeri.

“Ini adalah sinyal bahwa negara siap melindungi warga negaranya dalam situasi darurat. Tapi tentu perlu pengkajian matang, karena masuk ke wilayah negara lain, apalagi yang sedang konflik internal, mengandung risiko geopolitik yang tidak kecil,” ujarnya.

Reza juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor, termasuk TNI, Kemlu, dan BIN, jika opsi OMSP benar-benar disiapkan. “Kita juga harus mengantisipasi reaksi dari negara-negara tetangga dan ASEAN secara keseluruhan,” tambahnya.

Kasus AP Cerminan Tantangan Perlindungan WNI

Baca juga:  Jelang Iduladha, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Dipadati Pemudik

Kasus AP bukan yang pertama melibatkan WNI dalam masalah hukum di luar negeri, namun konteks Myanmar yang sedang dalam krisis menjadikan kasus ini sangat kompleks. Pemerintah Indonesia menghadapi ujian besar dalam menyeimbangkan pendekatan lunak diplomasi dan kemungkinan respons keras demi menegakkan tanggung jawab konstitusional terhadap warganya.

Di tengah situasi geopolitik yang rapuh dan kepemimpinan militer Myanmar yang sulit ditembus, semua mata kini tertuju pada langkah pemerintah berikutnya.

Apakah jalur diplomasi akan membawa pulang AP ke tanah air? Atau benarkah Indonesia akan mengaktifkan kekuatan militernya demi satu nyawa warga negara?

Pertanyaan itu masih menggantung—namun satu hal yang pasti, keberanian negara dalam melindungi rakyatnya sedang diuji

Kurs Rupiah Hari Ini
Kurs Rupiah Hari Ini
Update nilai tukar beberapa mata uang
USD
USD
Beli
16.365,00
Jual
16.425,00
Sumber: BCA e-Rate (data dapat berubah)
Related post
Serasa Hukum Tak Lagi Bertaring di Jepara, Proyek Gardu Induk PLN Tetap Berjalan Meski Belum Ada Solusi

Alwi Assagaf

05 Oct 2025

Jepara, Vokalpublika.com – Aroma ketidakadilan dan lemahnya penegakan hukum kembali menyeruak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pasalnya, proyek pembangunan Gardu Induk PLN di Desa Tunggul Pandean, Kecamatan Nalumsari, yang tengah menjadi polemik antara warga dengan pihak pengembang, masih terus berjalan seperti biasa, meski belum ada keputusan hukum maupun solusi resmi dari pemerintah daerah 04/10/2025. Pantauan …

Kapolres Nganjuk Hadiri Upacara HUT TNI ke-80, Wujudkan Sinergi Forkopimda Lewat Kejutan Spesial

Redaksi

05 Oct 2025

Nganjuk, vokalpublika.com – Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. didampingi Wakapolres Nganjuk KOMPOL Andria Diana Putra, S.E., M.H. serta PJU Polres Nganjuk menghadiri upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), bertempat di Makodim 0810 Nganjuk, Minggu (5/10/2025). Kegiatan yang turut dihadiri oleh Forkopimda ini merupakan bentuk penghormatan dan …

PROJO Kepri : Di Usia ke-80, TNI Tetap Jadi Benteng Rakyat dan Penjaga Marwah Bangsa

Redaksi

05 Oct 2025

Batam,vokalpublika.com — Memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80 yang jatuh pada 5 Oktober 2025, DPD PROJO Kepulauan Riau menegaskan bahwa eksistensi TNI hingga hari ini adalah bukti nyata kokohnya pilar pertahanan dan keutuhan bangsa. Dengan mengusung tema nasional “TNI Prima – TNI Rakyat – Indonesia Maju,” PROJO Kepri menilai tema tersebut menggambarkan …

Kodim Pemalang Gelar Upacara Peringatan HUT ke-80 TNI Tahun 2025, TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju

Alwi Assagaf

05 Oct 2025

Pemalang, Vokalpublika.com – Kodim 0711/Pemalang Korem 071/Wijayakusuma menggelar upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2025, yang bertema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, di lapangan Makodim 0711/Pemalang, Jalan Brigjen Katamso Nomor 43, Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, pada Minggu (5/10/2025). Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0711/Pemalang …

Dunia Pendidikan di Pemalang Kembali Dihebohkan Dugaan Kongkalikong Surat Penawaran Sampul dan Map Raport

Alwi Assagaf

04 Oct 2025

Pemalang, Vokalpublika.com – Sebuah kasus dugaan kongkalikong surat sakti untuk meluluskan penawaran sampul dan map raport mencuat ke publik. Surat yang diduga berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang ini diduga digunakan untuk memuluskan praktik penjualan sampul dan map raport di sekolah-sekolah. Menurut sumber yang dekat dengan kasus ini, surat penawaran atau surat rekomendasi …

Dua Kadis Mundur, Projo Karimun : Bukti Lemahnya Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karimun

Redaksi

04 Oct 2025

Karimun, vokalpublika.com – Publik Karimun dikejutkan dengan mundurnya dua pejabat eselon II atau Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Karimun. Pejabat pertama adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Fajar Horison Abidin, yang baru sebulan dilantik pada 3 September 2025 lalu setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Baperlitbang. Disusul kemudian Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan …

Sumber Informasi Vokalpublika.com
x
x