Home » Berita » Dasco Usul Pemerintah Siapkan Operasi Militer Selamatkan WNI di Myanmar, Jika Diplomasi Gagal

Dasco Usul Pemerintah Siapkan Operasi Militer Selamatkan WNI di Myanmar, Jika Diplomasi Gagal

OI P 04 Jul 2025 20

Jakarta, Vokalpublika.com – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengeluarkan pernyataan mengejutkan sekaligus menggugah perhatian publik. Ia mengusulkan agar pemerintah Indonesia menyiapkan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagai opsi terakhir untuk menyelamatkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini ditahan oleh junta militer di Myanmar, jika jalur diplomasi gagal menghasilkan hasil.

Usulan itu muncul menyusul kasus penahanan seorang WNI berinisial AP, yang disebut-sebut sebagai seorang selebgram, oleh otoritas militer Myanmar pada Desember 2024. AP dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara oleh pengadilan militer Myanmar atas dugaan keterlibatannya dengan kelompok bersenjata yang dianggap membahayakan rezim junta.

“Jika jalur diplomasi sudah ditempuh secara maksimal namun tetap tidak berhasil, maka pemerintah perlu mempertimbangkan operasi militer selain perang. Ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang TNI Nomor 3 Tahun 2025,” kata Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen, Rabu (2/7).

UU TNI yang baru memang membuka ruang hukum bagi TNI untuk melakukan operasi militer non-perang demi melindungi kepentingan nasional, termasuk menyelamatkan WNI yang terancam di luar negeri.

Namun, Dasco menegaskan bahwa diplomasi tetap harus menjadi pilihan utama. Ia mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk memaksimalkan pendekatan melalui jalur diplomatik dan konsuler, termasuk melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.

“Kita harus tetap mendahulukan diplomasi. Tapi negara tidak boleh abai jika jalur itu buntu. Keselamatan WNI adalah tanggung jawab negara,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

Puan: Diplomasi Jadi Langkah Awal

Senada dengan Dasco, Ketua DPR RI Puan Maharani turut menekankan pentingnya upaya diplomatik dalam menangani kasus ini. “Kami mendorong pemerintah terus menjalin komunikasi diplomatik yang intensif, karena keselamatan WNI adalah prioritas,” ujar Puan dalam pernyataan terpisah.

Hingga kini, Kemlu RI telah mengirimkan nota diplomatik dan melakukan sejumlah langkah non-litigasi, termasuk pengajuan grasi kepada otoritas Myanmar. Pemerintah juga memberikan pendampingan hukum kepada AP selama proses persidangan.

Meski begitu, kondisi Myanmar yang masih dilanda konflik sipil dan pemerintahan militer yang represif membuat ruang gerak diplomatik menjadi tantangan tersendiri.

Pengamat: Usulan OMSP Harus Dikaji Cermat

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Dr. Reza Pohan, menilai usulan OMSP sebagai bentuk tekanan diplomatik dan pernyataan bahwa Indonesia tidak tinggal diam jika warganya terancam di luar negeri.

“Ini adalah sinyal bahwa negara siap melindungi warga negaranya dalam situasi darurat. Tapi tentu perlu pengkajian matang, karena masuk ke wilayah negara lain, apalagi yang sedang konflik internal, mengandung risiko geopolitik yang tidak kecil,” ujarnya.

Reza juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor, termasuk TNI, Kemlu, dan BIN, jika opsi OMSP benar-benar disiapkan. “Kita juga harus mengantisipasi reaksi dari negara-negara tetangga dan ASEAN secara keseluruhan,” tambahnya.

Kasus AP Cerminan Tantangan Perlindungan WNI

Kasus AP bukan yang pertama melibatkan WNI dalam masalah hukum di luar negeri, namun konteks Myanmar yang sedang dalam krisis menjadikan kasus ini sangat kompleks. Pemerintah Indonesia menghadapi ujian besar dalam menyeimbangkan pendekatan lunak diplomasi dan kemungkinan respons keras demi menegakkan tanggung jawab konstitusional terhadap warganya.

Di tengah situasi geopolitik yang rapuh dan kepemimpinan militer Myanmar yang sulit ditembus, semua mata kini tertuju pada langkah pemerintah berikutnya.

Apakah jalur diplomasi akan membawa pulang AP ke tanah air? Atau benarkah Indonesia akan mengaktifkan kekuatan militernya demi satu nyawa warga negara?

Pertanyaan itu masih menggantung—namun satu hal yang pasti, keberanian negara dalam melindungi rakyatnya sedang diuji

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Romy Soekarno Usul Pemilu Digital: Hemat Anggaran, Cegah Kecurangan

OI P

08 Jul 2025

Jakarta, Vokalpublika.com – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP, Romy Soekarno, mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera merancang transformasi sistem pemilu menuju era digital, termasuk penerapan electronic voting (e-voting). Usulan ini disampaikan Romy dalam rapat kerja bersama KPU dan Bawaslu di Gedung DPR, Senayan, Senin (7/7). Ia menekankan pentingnya Demokrasi 5.0, sebuah …

KKP Bongkar Tambang Ilegal di 153 Pulau Kecil

OI P

08 Jul 2025

Jakarta, Vokalpublika.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan sebanyak 370 Izin Usaha Pertambangan (IUP) tersebar di 153 pulau kecil di Indonesia. Namun, sebagian besar kegiatan tambang tersebut belum memiliki izin pemanfaatan pulau kecil dari KKP. “Kalau IUP-nya 370 di 153 pulau kecil. Kalau izin (IUP) itu kan dari Kementerian ESDM dan pemerintah daerah. Rata-rata …

Batam Kota Harmoni, Wakil Wali Kota Tegaskan Komitmen Jaga Kerukunan

OI P

07 Jul 2025

Batam, Vokalpublika.com – Suasana penuh kedamaian mewarnai pembukaan acara “Hamba Tuhan Bermazmur I” di Hotel Vista, Senin (7/7/2025). Dalam momen penuh spirit kebersamaan ini, Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, hadir membawa pesan mendalam tentang pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman. “Batam adalah rumah besar bagi semua. Kota ini harus menjadi tempat yang damai, …

Batam Ekspor Struktur Turbin Angin ke AS, Amsakar: Ini Kebanggaan dan Tonggak Baru Industri Kita

OI P

07 Jul 2025

Batam, Vokalpublika.com – Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, menghadiri seremoni pelepasan struktur jacket untuk proyek Empire Wind di Seatrium Batam Yard, Kabil. Struktur baja berteknologi tinggi hasil rakitan industri lokal ini akan dikirim ke Amerika Serikat guna mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di wilayah Pantai Timur …

Wakil Bupati Meranti Lantik 28 Pejabat, Tegaskan Tak Ada Unsur Politik

OI P

07 Jul 2025

Meranti, Vokalpublika.com – Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin SM MM, secara resmi melantik dan mengambil sumpah 28 Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jalan Dorak, Senin (7/7). Adapun pejabat yang dilantik terdiri dari 18 Pejabat Administrator (Eselon III) dan 10 Pejabat …

Yayasan Sahabat Ainon Ibrahim Kolaborasi Lintas Komunitas Gelar Khitanan Massal di Pulau Lance Batam Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H

OI P

06 Jul 2025

Batam, Vokalpublika.com – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Yayasan Sahabat Ainon Ibrahim (YSAI) menggelar khitanan massal bertajuk “Dengan Berkhitan Semoga Menjadi Anak yang Sholeh” pada Minggu, 6 Juli 2025. Kegiatan sosial ini berlangsung di Pulau Lance, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, dan melibatkan 25 anak dari keluarga kurang mampu …

x banner
x banner