PT Krakatau Global Trading Resmikan Kantor di Batam, Amsakar: Momentum Perkuat Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja

BATAM, Vokalpublika.com — Senin pagi, 16 Juni 2025, suasana di kawasan Batu Ampar Industrial Estate tampak berbeda dari biasanya. Deretan ruko yang selama ini menjadi denyut aktivitas logistik dan industri kecil, hari itu menjadi panggung peresmian kehadiran satu nama besar dari industri baja nasional: PT Krakatau Global Trading.Anak usaha dari Krakatau Steel Group itu resmi membuka kantor cabang di Batam, menandai ekspansi bisnisnya ke kawasan barat Indonesia yang selama ini dikenal sebagai simpul industri dan logistik. Peresmian dihadiri langsung oleh Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad.“Kami tidak ingin perusahaan ini hanya datang dan numpang nama. Kami ingin Krakatau Global Trading benar-benar menjadi pemain penting di Batam, bukan sekadar pelengkap,” kata Amsakar dalam sambutannya.Nada suaranya tenang, namun tegas. Bagi Amsakar, langkah Krakatau Steel Group masuk ke Batam merupakan bagian dari narasi besar pemerintah kota untuk menjadikan Batam sebagai episentrum industri dan investasi nasional. Ia menyebut kehadiran perusahaan ini sebagai langkah strategis untuk mendongkrak ekonomi daerah—baik dari sisi serapan tenaga kerja, investasi langsung, hingga sirkulasi ekonomi mikro di sekitar kawasan industri.Investasi dan Sinyal PusatAmsakar juga menyinggung bahwa komitmen pemerintah pusat terhadap Batam semakin menguat. Ia baru saja diundang oleh Presiden Prabowo Subianto ke Jakarta untuk membahas arah pembangunan dan peran strategis Batam dalam peta ekonomi nasional.“Presiden menyampaikan pesan tegas: Batam harus ramah terhadap dunia usaha. Maka kami mulai bersih-bersih. Syarat fatwa planologi kami hapus. Kami ingin investor datang tanpa rasa waswas,” ujar Amsakar.Batam sendiri kini menjadi rumah bagi 631 industri besar dan menengah, 135 galangan kapal, serta tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)—masing-masing bergerak di sektor digital, aviasi, dan kesehatan. Data terbaru mencatat bahwa lebih dari 66 persen PDRB Kepulauan Riau berasal dari Batam. Namun Amsakar menyadari bahwa angka-angka itu bukan jaminan, tanpa reformasi regulasi dan kemudahan investasi.Pasar Baja dan Tantangan KompetitifKrakatau Global Trading tak datang tanpa beban. Meski memiliki kekuatan distribusi dari induk perusahaannya, Krakatau Steel, pasar Batam memiliki dinamika tersendiri. Permintaan baja memang tinggi—terutama dari sektor galangan kapal dan konstruksi—tetapi persaingan harga, kualitas, dan kecepatan suplai akan menentukan siapa yang bertahan.Amsakar tampaknya paham akan itu. “Kuncinya tinggal satu: kompetitif. Jika Krakatau bisa bersaing secara harga dan kualitas, mereka bisa menguasai pasar,” katanya.Membangun dengan KolaborasiMenutup sambutannya, Amsakar mengajak pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi. Ia menyebut Batam tidak bisa dibangun hanya dengan tangan pemerintah—diperlukan semangat gotong royong dari pelaku usaha, masyarakat, dan institusi pendukung lainnya.“Batam ini ibarat kapal besar. Butuh banyak tangan untuk mendayungnya agar sampai ke tujuan. Maka mari kita dayung bersama-sama,” ucapnya.Dengan dibukanya kantor PT Krakatau Global Trading di Batam, pemerintah kota berharap lebih dari sekadar formalitas ekspansi bisnis. Harapannya, Krakatau membawa baja—dan sekaligus semangat baru—dalam membentuk masa depan ekonomi Batam.